Adakah
kita sebagai orang mukmin sudah menyelaraskan diri dengan sifat mukmin seperti
yang banyak disebutkna di dalam Alquran. Diantaranya adalah :
{وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ
يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصّلاَةَ
وَيُؤْتُونَ الزّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللّهَ وَرَسُولَهُ أُوْلََئِكَ
سَيَرْحَمُهُمُ اللّهُ إِنّ اللّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ}
"Dan
orang-orang yang beriman, lelaki dan
perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka
menyuruh (mengerjakan) yang ma´ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan
zakat dan mereka taat pada Allah dan
Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah;
sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana" ( Attaubah : 71 )
Atau
malah kita punya sifat orang munafiq yahudi seperti disitir dalam alquran :
لَا يُقَاتِلُونَكُمْ جَمِيعًا إِلَّا
فِي قُرًى مُحَصَّنَةٍ أَوْ مِنْ وَرَاءِ جُدُرٍ بَأْسُهُمْ بَيْنَهُمْ شَدِيدٌ تَحْسَبُهُمْ
جَمِيعًا وَقُلُوبُهُمْ شَتَّى ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَا يَعْقِلُونَ
Mereka tidak akan memerangi kamu dalam
keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau
di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira
mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu
karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti
Mari
kita mengingat gambaran orang mukmin sebagaimana dianalogkan nabi dalam
sabdabya :
عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِى
تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى
مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى »
"Perumpamaan orang-orang mukmin dalam
RASA CINTA dan KASIH SAYANG di antara
mereka ibarat TUBUH. Jika ada satu anggota tubuh yang mengeluhkan SAKIT, seluruh tubuh ikut merasakan
dengan terjaga dan merasakan panas."
Bukan
malah saling jeglang, saling menjatuhkan, saling sikut, sehingga tidak lagi ada
persatuan yang timbul kemudian adalah perpercahan, sehingga kita seperti orang
munafiq atau bahkan lebih parah daripada orang yahudi orang munafiq, karna
perpecahan kita tidak hanya hati tapi bahkan dengan terang-terangan. Mungkinkah
ini kondisi kita saat ini seperti yang digambarkan nabi dalam haditsnya :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه
وسلم- « يُوشِكُ الأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الأَكَلَةُ
إِلَى قَصْعَتِهَا ». فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ «
بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ
وَلَيَنْزِعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ
وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِى قُلُوبِكُمُ الْوَهَنَ ». فَقَالَ قَائِلٌ يَا
رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهَنُ قَالَ « حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ
الْمَوْتِ ».
“Hampir
tiba saatnya persatuan bangsa-bangsa mengerubut atas kamu sekalian
seperti bersatunya orang-orang mengerubut makanan yang ada di atas nampan. Ada sahabat bertanya:
apakah karena sedikitnya jumlah kita pada
masa itu? Beliau bersabda: Bahkan jumlah kalian pada masa itu banyak. Tetapi kalian pada saat itu
bagaikan buih seperti buih banjir. Dan Allah akan mencabut dari dada-dada musuh kalian (rasa)
ketakutan kepada kalian, dan Dia akan
memasukkan ke dalam hati-hati kalian al-wahan.
Lalu shohabat bertanya: Ya Rasul apakah al-wahan itu? Beliau bersabda: cinta dunia dan takut
mati” (HR. Baihaqi, hadist hasan).
Monggo
balek ten ayat nginggil kolo wau, bileh perpecahan umat yahudi adalah karna
mereka tidak punya akal, “dzalika biannahum qoumul la ya’qilun” . maksudipun mboten mikir, mboten ngertos
bileh kebaikan, kemajuan, kekuatan mareka ada pada persatuan., ternyata
perpecahan, permusuhan, apapun bentuknya hanya akan menimbulkan kelemahan dan
kemunduran. Monggo kito enget pesan Alloh swt dalam Alquran :
{وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ
جَمِيعاً وَلا تَفَرَّقُوا}
Itulah
obat mujarrab kangge nambani penyakit perpecahan kolo wau, enggeh meniko
menyadari dalam hati bahwa perpecahan dan permusuhan tidak akan membawa
maslahah, tapi justru akan membawa banyak mafsadah.
عليكم بالجماعة فإن يد الله على
الجماعة و إن الشيطان مع الواحد
(tetaplah berjama'ah, karna
sesungguhnya pertolongan Alloh selalu atas jama'ah, dan sesungguhny bersama
orang yang sendirian)
Sekaligus
pesan eksplisit, makna tersirat saking hadits kolowau bahwa upaya dzohir yang
bisa kita lakukan adalah dengan sentiasa melaksanakan sholat berjamaah sebagai
usaha menumbuhkan benih persatuan, mungkin karna itulah sebagian ulama
madzahibul arba’ah mewajibkan sholat berjamaah, mengingat efek domino yang
ditimbulkan sungguh sangat besar bagi persatuan diantara kita umat islam. Tentu
saja sholat jamaah yang sesuai dengan ajaran nabi muhammad saw yaitu dengan
meluruskan barisan dan merapatkannya :
عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ، قَالَ: كَانَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمْسَحُ مَنَاكِبَنَا،
وَيَقُولُ:"اسْتَوُوا وَلا تَخْتَلِفُوا فَتَخْتَلِفَ قُلُوبُكُمْ".
“Dahulu
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengusap pundak kami ketika akan shalat seraya bersabda,
“Luruskanlah, dan jangan berselisih sehingga hati kalian bisa berselisih. Hendaklah yang tepat
di belakangku
adalah orang yang dewasa yang memiliki kecerdasan dan orang yang sudah berakal di antara kalian,
kemudian orang yang sesudah mereka, kemudian orang yang sesudah mereka.” (HR. Muslim no. 432)
Setunggal
wekdal rosululloh bade sholat mpon meh takbirotu ihrom, nanging ketingal
setunggal tiyang baduwi engkang dodone ketingal maju lajeng rosululloh dawuh :
« عِبَادَ اللَّهِ لَتُسَوُّنَّ
صُفُوفَكُمْ أَوْ لَيُخَالِفَنَّ اللَّهُ بَيْنَ وُجُوهِكُمْ ».
No comments:
Post a Comment